“Kindness in words creates confidence. Kindness in thinking creates profoundness. Kindness in giving creates love.” ― Lao Tzu

March 16, 2014

Sekarang Melaju, Tak Lagi Menghitung

Sekarang kita sudah di sini, Kawan. Kita tak lagi menghitung. Produksi Samsara sudah selesai. Perasaanku gamang. Dipaksa melupakan latihan tiap sore di FIB. Apakah aku akan bertahan, Kawan? Tentu. Aku punya waktu untuk melepas kegamangan. Tapi apakah waktu mampu? Waktu selalu mampu. Mari kita kembali ke berikut-berikutnya. Mencari kembali kesenangan ini. Terasa miris, seperti pengemis kesenangan. Tapi ini betul. Aku pengemis emosi. Mari kita sama-sama telanjang lebih dulu, agar tahu bahwa kita memang pengemis koplak.


Mengapa kita harus terus melaju? Bolehkah kita mati bersama-sama di puncak kesenangan? Aku tahu kamu mati, oleh karena itu: aku juga mati. Vice versa. Apa yang harus kuhitung setelah ini? Kesenangan baru? Keluh kesah baru? I'm here, John, that's why I'm asking. I'm crying, but I'm not mad nor sad. Mari, setelah ini kita kembali ke rutinitas anjing. Menjadi pendosa dalam hal lain. Ingatlah, Kawan, kita selalu punya tempat untuk kembali ke romansa waktu luang. Waktu untuk kita melakukan apapun.

Sungguh tidak dapat disadari, sekaligus dapat disadari mengapa Tuhan menciptakan akhir. "Aku ikhlas, tapi kecewa". Dan apakah akhir itu benar-benar akhir? Aku kira tidak. Mungkin kita justru kembali memulainya. Mengulangnya. Memakinya. Seperti Samsara. Aku akan menjadi Mr. Wonderful karya Daniel Clowes. Bodoh dengan akhir menyenangkan.

Mungkin kamu-kamu kurang mengerti apa yang saya coba sampaikan dalam tulisan ini. Tapi inilah perasaan acak setelah dua malam di Gedung Kesenian Jakarta selesai. Tak terbayangkan kemarin masih bisa tidur di ruang penuh poster kuno. Duduk di bangku penonton, melihat teman-teman setting di atas panggung mencoba ini-itu. Dirias di ruang make up. Menjadi tokoh dengan kostum jablay Thailand. Oke. Inilah yang nanti akan aku rindukan juga. Setelah semua selesai, rindu memang merindu. Aku tetap aku, tapi rindu juga terus merindu. Aku tidak dapat melakukan apa-apa selain mengenang.

Terima kasih teman-teman produksi Samsara. Semoga kita tetap bisa terbang sebagai burung dara.
Hayuk, kita after party.


Foto: Indraswari Pangestu, Pagi Buta

No comments:

Post a Comment