Kala berbicara pada waktu,
"Aku menantimu sejak dulu"
Aku terlalu senang menunda lantunan lagu
kau menanti, duduk termangu
kau menanti, duduk termangu
Yang satu datang dan yang lainnya pergi
nada turun ke bawah lalu mati
nada turun ke bawah lalu mati
Semua berubah menjadi doa-doa yang tidak dapat dikabulkan
Pena berubah menjadi pecinta dan pecinta berubah menjadi abu
Lalu aku di sini, menyanyikan elegi "Romansa Waktu Luang"
Aku mungkin akan membenci diriku sendiri
Ketika aku berubah menakutkan, apakah kau akan tetap melihatku di sini?
Menonton orang yang berubah menjadi pendosa
lupa bahwa Tuhan pemilik asa
lupa bahwa Tuhan pemilik asa
Apa kau akan menari di atas pecahan kaca?
Atau menangis di antara bunga-bunga?
Lalu aku di sini, menyanyikan elegi "Romansa Waktu Luang"
No comments:
Post a Comment